Assalamualaikim mama muda yang hebat. Siapa nih, yang habis membandingkan buah hati tercinta? Karena kecerdasannya, kerajinannya.
Stop, hentikan, ya mom… Hal tersebut tidak baik, lho. Membuat anak menjadi sedih. Kita saja tidak suka kan jika dibandingkan dengan orang tua temannya? Begitu juga dengan anak kita, mom.
Agar kita paham, alasan kenapa anak kita belum paham dengan apa yang kita ajarkan, terutama jika buah hati kita, laki-laki. Maka, simak dahulu yuk, penjelasan di bawah ini.
Otak manusia, terbagi dua sisi, ada kiri dan kanan. Sebelah kiri biasa dikatakan otak serius atau otak rapi. Biasanya anak perempuan menggunakan otak ini.
Otak sebelah kanan, biasanya dikatakan otak bermain. Suka melihat benda, santai, dan bergerak. Biasanya otak kanan digunakan oleh anak laki-laki.
Sumber: Webinar “Mengenali Anak dengan Kinerja Otaknya” oleh Ibu dr. Aisah Dahlan. CHt.MM,NNLP diadakan oleh Rubik Berpikir pada hari Selasa, 28 Sept 2021
Jadi sudah tergambar, ya otak anak perempuan dan laki-laki seperti apa?
Sumber: Webinar “Mengenali Anak dengan Kinerja Otaknya” oleh Ibu dr. Aisah Dahlan. CHt.MM,NNLP diadakan oleh Rubik Berpikir pada hari Selasa, 28 Sept 2021
Sumber: Webinar “Mengenali Anak dengan Kinerja Otaknya” oleh Ibu dr. Aisah Dahlan. CHt.MM,NNLP diadakan oleh Rubik Berpikir pada hari Selasa, 28 Sept 2021.
Jadi, ketika anak laki-laki kita, belum paham warna, huruf, dan angka. Itu adalah hal wajar, karena memang otak anak laki-laki, Allah ciptakan seperti itu. Otak kanannya yang digunakan, masih suka bermain, bergerak sana sini.
Sehingga jarang sekali ada anak laki-laki kita yang mampu duduk manis di depan buku untuk belajar. Apabila anak laki-laki kita ketika belajar sambil berjalan sana sini, biarkan saja. Kita dapat menyelamatkannya. Anak menjadi happy, tidak terbebani, dan insyaallah anak paham.
Anak laki-laki yang ketika belajar atau mendengarkan kita berbicara, sambil berjalan sana sini, bercanda, dan tidak memandang. Bukan berarti anak tidak sopan dan anak tidak paham. Ia memahami dan ia mendengar. Namun, dengan caranya. Itulah anak laki-laki yang sudah Allah ciptakan unik berbeda dengan anak perempuan.
Sumber: Webinar “Mengenali Anak dengan Kinerja Otaknya” oleh Ibu dr. Aisah Dahlan. CHt.MM,NNLP diadakan oleh Rubik Berpikir pada hari Selasa, 28 Sept 2021.
Sumber: Webinar “Mengenali Anak dengan Kinerja Otaknya” oleh Ibu dr. Aisah Dahlan. CHt.MM,NNLP diadakan oleh Rubik Berpikir pada hari Selasa, 28 Sept 2021.
Lihatlah gambar di atas. Gambar tersebut adalah tahapan perkembangan otak anak laki-laki dengan perempuan.
Perhatikan titik-titik berwarna merah dan biru pada sisi kiri kanan. Pada anak laki-laki dua warna tersebut terus berkembang di sisi kanan hingga usia 6-12 tahun. Ketika anak laki-laki berusia 12 tahun ke atas, kedua warna tersebut mulai berkembang di kedua sisi otak kiri dan kanan.
Hingga di usia 18 tahun ke atas, keduanya sudah seimbang, dan di sinilah peran anak laki-laki kita mulai terlihat. Kehebatannya, kepintarannya, pokoknya diusia ini anak laki-laki kita sudah berperan.
perhatikan saja, ketika kita berkuliah dahulu, ketua BEM, ketua Senat, bahkan yang memimpin demo pasti di dominasi oleh anak laki-laki kita, yang nantinya menjadi pemimpin di keluarganya.
Sedangkan untuk perkembangan otak anak perempuan kita, bagaimana? Coba perhatikan dua warna tersebut, lihatlah sisi otak sebelah kiri dan kanan. Sejak usia 0-6 tahun keduanya sudah seimbang. Maka, ketika anak perempuan kita, diajarkan warna, angka, dan huruf. Sangat cepat sekali mengerti dan hafalnya.
Perhatikan kembali ketika kita masih duduk di bangku sekolah, ketua kelas, ketua Osis sebagian besar dipimpin oleh anak perempuan kita. Tetapi ketika dewasa, fitrahnya kembali di bawah naungan laki-laki. Mengurus konsumsi, ketika menjadi anggota BEM atau Senat.
Meskipun anak laki-laki kita sejak kecil dilihatnya tak paham menulis, membaca, dan warna. Tetapi, ia sudah memiliki kelebihan dan memang itu fitrahnya. Yaitu, menjaga dan merawat ketika ibunya sakit.
Sayangnya kita selalu buta akan kelebihan tersebut. Kita hanya silau dengan kepintaran akademis, yang bisa dibanggakan dengan anak satu dengan lainnya. Padahal hal ini juga suatu kelebihan yang ada pada anak laki-laki kita.
Jika, mom ingin membantu buah hati untuk mengasah kemampuan otaknya, dapat memberikan mainan rubik, puzzle, dan sebagainya. Mudah-mudahan permainan tersebut dapat membantu mengasah kemampuan berpikir buah hati.
Jadi Mom, sudah ya membandingkan antara anak kita dengan yang lain, bahkan dengan saudara-saudaranya. Karena, setiap anak itu unik, memiliki kelebihannya masing-masing dan tidak bisa disamaratakan.
Sayangi mereka tanpa syarat, ya mom. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
Dan Allah memampukan kita menjadi orang tua yang ikhlas mencintai buah hati tanpa harus ada apanya. Aamiin.