Karena memiliki darah Minang, jadi walau sekian tahun almarhumah nenek udah merantau ke Jakarta, yang namanya memasak kuliner Minang itu nggak pernah terlupakan. Malahan, pertama kali saya bisa masak itu ya masakan Padang, yang sebagian orang mengganggap, “Kan susah, Nit!”
Tapi, dari beberapa masakan Padang yang saya bisa, nggak termasuk dengan rendang. Lupa mulu takarannya, haha… Karena proses memasaknya yang lama, makanya di rumah kami, rendang cuma ada saat special occasion aja, kayak lebaran atau ada acara keluarga.
Sampai pada akhirnya, saya memutuskan untuk jualan nasi rendang ayam, yang kemudian beralih ke rendang ayam frozen. Whattt? Nggak bisa masak rendang, tapi kok jualan rendang? Haha…
Tekniknya tentu saya bisa. Jadi perkara takaran resep, tinggal nanya aja sama ibu kan. Karena ibu pun belajarnya ya dari almarhumah nenek. Jadi rasa rendangnya ya sama aja dengan yang alhamrhumah nenek masak dulu.