Dan pertemuan ini diinisiasi oleh salah satu anggotanya, Jams. Namanya Jamastuti, tapi kami lebih suka memanggilnya dengan Jams (Bacanya seperti membaca nama James Bond, gitu).
“Kangen” katanya memulai obrolan di grup WA.
“Gak usah bilang kongan kangen, mau ketemuan aja Cuma wacana.” Saya timpali aja begitu.
Satu dua orang mulai menanggapi yang intinya sebenarnya pengen pada ketemu. Tapi ya itu, seringnya sudah rencana, tapi ketika ada yang bilang “Aku ikut aja.” Inilah cikal bakal kegagalan dan penundaan hingga periode berikutnya.
Dari sekian banyak topik, ada satu bahasan yang selalu Jams ulang-ulang setiap bertemu dengan saya dan teman-teman ini.
“Aku masih kesel, aku gak diajak foto waktu Lia nikahan! Dendam pokoknya aku!” kata Jams misah misuh.
Aku tertawa saja. Ya serius ini, saya juga heran kenapa gak ada foto bareng Jams waktu itu. Entahlah, pikiran saya mungkin sedang ngeblank, kalian tahu kan bagaimana rasanya jadi sepasang pengantin yang dipajang sehari semalam di pelaminan? Hehe.
Saya juga baru sadar ketika Jams protes gak diajak foto beberapa waktu setelah saya resmi menikah itu. Maafkanlah temanmu ini, Jams.
Dan tetiba, saya punya ide untuk mengobati kekesalan hatinya itu. Ini dia! Maafkan dengan editan saya yang seadanya ini ya, Jams, hehe. Oh iya, saya buatkan gak hanya satu foto, tapi tiga foto sesuai dengan gaun yang saya pakai sepanjang hari itu.