Tradisi Buka Puasa di Rumah: Selalu Air Hangat, Tidak Pernah Minum Es, Kenapa?
25 April, 2023
Tradisi berbuka puasa di rumah kami selalu konsisten dari tahun ke tahun. Tidak ada minuman dingin di dalam gelas. Tidak pernah sekali pun ibu menyediakan kami air es. Kenapa ya begitu?
Hampir setiap hari di bulan puasa, aku dan ibu berbagi tugas. Aku menyiapkan aneka kudapan untuk berbuka puasa, sementara ibu memasak untuk hidangan utama yang disantap usai salat maghrib.
Plus membuat minuman kesukaan kami. Teh hitam kental, teh krampul, dan untukku air putih hangat dengan perasan jeruk lemon.
Semua minuman tersebut dihidangkan dalam keadaan hangat dan panas (favorit bapak). Tak peduli cuaca di luar sedang gerah atau dingin, air hangat solusinya.
Orangtua kami berdalih jika air hangat jauh lebih baik dikonsumsi ketika perut sedang kosong. Katanya, kondisi orang berpuasa selama sehari penuh sama dengan momen saat kita semua bangun tidur di pagi hari.
Bapak menganalogikan begini “Air hangat yang masuk ke dalam tubuh, akan membuat selongsong usus melonggar, jadi bikin kalian lancar buang air besar nantinya. Perut juga nggak kaget kalau tiba-tiba kemasukan air hangat. Beda dengan air dingin.”
Ya benar juga sih kalau dipikir-pikir. Cuma kan, seterkejut-kejutnya usus di dalam tubuh, mereka tidak bisa berteriak “Aish.. khamchagya”,
Dari situ aku mulai membaca beberapa studi dan jurnal tentang manfaat air hangat yang sebaiknya dikonsumsi untuk melepas haus setelah satu hari berpuasa.
