Buku ketiga Okky Madasari berjudul Maryam menjadi salah satu novel yang menarik perhatian dan saya nobatkan menjadi salah satu buku “bagus” versi saya. Novel yang menjadi pemenang Khatulistiwa Literary Award 2012 Prosa ini berhasil membuka persepsi baru bagi saya yang juga sekaligus menambah beragam pertanyaan baru di dalam benak.
Novel Maryam mengisahkan seorang wanita bernama Maryam yang lahir dari keluarga Ahmadi. Atas iman yang berbeda dari mayoritas masyarakat, pun sebagai kepercayaan yang disebut sesat, Maryam berusaha hidup dengan melepas identitas tersebut dan menikah dengan orang yang bukan Ahmadi.
Sayangnya, atas perbedaan “iman”, rumah tangga Maryam harus putus di tengah jalan. Setelah perceraiannya, Maryam pulang kembali ke Lombok, kampungnya yang telah lama ia tinggalkan. Ia pulang untuk kembali karena keluarga, bukan karena imannya.
Saat Maryam pulang ke kampungnya, ia menemukan kondisi yang jauh berbeda dan memilukan. Keluarganya diusir oleh warga setempat karena dianggap menyebarkan aliran sesat. Masalah demi masalah kian memuncak hingga keluarga Maryam dan jemaah yang satu iman dengan mereka, perlu hidup di sebuah tempat pengungsian bertahun-tahun lamanya.
*baca selengkapnya di blog