Penelitian oleh Parker dkk.[1] menunjukkan bahwa 1 dari 9 pria akan memperoleh diagnosis gangguan depresi mayor semasa hidupnya. Fakta lainnya, kendati wanita dua kali lebih mungkin didiagnosis depresi, pria justru empat kali lebih mungkin untuk meninggal akibat bunuh diri.[2] Temuan ini menjadi tanda bahwa banyak dari kaum pria memiliki masalah kesehatan jiwa yang tak terdiagnosis.
Depresi sebagai salah satu invisible conditions tidak mudah dikenali. Tantangan menjadi semakin besar ketika depresi tersebut ditemukan pada pria dewasa. Kaum pria mungkin tidak menampilkan gejala yang sama dengan perempuan dalam kasus kesehatan mental. Sebab, psikologi dan biologi dasar laki-laki dan perempuan memang tak sama, dan di sisi lain, lingkungan sosial juga menanamkan nilai dan membebankan ekspektasi yang berbeda terhadap kedua gender ini.
Berikut adalah tiga manifestasi dari gangguan depresi yang lebih sering disuarakan oleh para pria.