Pagi tadi sebuah pertanyaan datang sekelebat ke otak gue. Tiba-tiba gue mempertanyakan diri gue sendiri, “Do you really want it? Are you sure? Yakin? Beneran?” And in that instant, that one simple question changed the whole course of my morning. It’s one simple yet essential question you might need to ask yourself, too.
Gue terdiam sambil memfokuskan indera pendengaran pada kicau burung pagi yang memainkan alunannya guna menyelaraskan gelombang otak gue. Pagi menjadi terasa lebih hening dan damai walau telah ramai suara para tetangga beraktivitas pagi.
Gue tidak melibatkan otak gue dalam mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Itu bukan ranah pertanyaan untuk otak gue. Kepala gue akan menjadi terlalu bising dengan berbagai alternatif jawaban dan analisis yang disodorkan oleh otak bila gue bertanya padanya. Gue pun memilih diam dan memfokuskan diri pada indera pendengaran dan kesadaran melalui hembusan nafas gue.